Jalan Provinsi Masih Berlumpur

Jalan Provinsi Masih Berlumpur

\"BECEK MERIGI KELINDANG, BE - Kerusakan jalan milik Pemerintah Provinsi Bengkulu di Kecamatan Merigi Kelindang, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) sangat memprihatinkan. Pasalnya, ketika musik penghujan seperti saat ini, jalan tersebut berlumpur dan seringkali menyebabkan pengguna jalan terjatuh, terutama di ruas jalan Desa Pungguk Beringin, Kecamatan Merigi Kelindang.

\"Saat hujan jalan akan menjadi licin dan dipenuhi lumpur. Tak jarang warga yang menggunakan sepeda motor tergelincir dan terjatuh saat melintas,\" ungkap Reki (35), warga Desa Kelindang saat melintasi jalan tersebut.

Reki menuturkan, saat ini jalan sepanjang 7 km yang merupakan penghubung Desa Lubuk Sini dan Desa Kelindang ini memang masih memprihatinkan. Kerusakan jalan juga terlihat di ruas jalan Desa Kelindang menuju Desa Lubuk Unen serta dari Desa Lubuk Unen menuju Desa Susup.

\"Sampai saat ini kerusakan jalan belum dilakukan perbaikan. Kami harap pembangunan bisa dilakukan dengan cara mengutamakan titik-titik jalan yang mendesak,\" pintanya.

Senada juga disampaikan salah guru SMPN 1 Merigi Kelindang, Tika Nurul Hidayati. Ia mengaku tidak ada pilihan lain kecuali melintasi jalan tersebut setiap hari demi menjalankan tugasnya di desa pedalaman Kabupaten Benteng.

\"Saya tinggal di Kota Bengkulu dan mengajar di desa pedalaman. Selain memiliki jarak tempuh yang jauh, kondisi jalan yang memprihatinkan menjadi salah satu penghalang kami untuk menjalankan tugas,\" ungka Nurul.

Menurut Tika, setelah mengabdikan diri sejak tahun 2014 lalu, sampai saat ini kerusakan jalan provinsi tersebut belum diperbaiki. Selain dirinya, ia juga mengaku bahwa tak jarang PNS terpaksa kembali pulang lantaran kendaraannya tak mampu melintasi jalur eksrem tersebut.

\"Terlalu jauh jika harus memutar dan melintasi Kabupaten Kepahiang untuk menuju sekolah. Jika tidak segera diperbaiki, kami khawatir kerusakan jalan akan semakin parah dan membuat jalan semakin sulit untuk dilewati. Selain itu, akses jalan yang belum memadai berimbas kepada rendahnya harga komoditi pertanian warga di pedalaman itu,\" tutur Tika.(135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: